-->

Inilah Jenis-jenis Lampu Yang Umum Digunakan Di Rumah

Tentunya semua orang pasti mengerti betapa pentingnya sebuah penerangan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan penerangan maka kita bisa melihat dengan jelas serta kita juga dapat menjalankan aktivitas dengan baik.

Jika bicara soal penerangan maka kita akan langsung tertuju pada lampu, itu karena di zaman sekarang ini kita telah mengenal lampu sebagai sumber penerangan yang praktis dalam penggunaannya.

Berkat adanya lampu, kita yang hidup di zaman sekarang ini dapat menikmati suasana malam hari yang terang, lampu juga berguna disaat kita membutuhkan penerangan di siang hari ketika kita berada di dalam ruangan tertutup.

Sebenarnya terdapat banyak sekali jenis-jenis lampu yang beredar di pasaran, namun jenis lampu berikut ini adalah yang paling umum digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Jenis-jenis lampu yang umum digunakan di rumah adalah :


1. Lampu Pijar (Incansdencent Lamp)
Jika menyebut lampu pijar, mungkin anda sudah tahu siapa penemunya. Yap, ia adalah Thomas Alva Edison, meskipun sebenarnya ia bukanlah penemu pertama lampu pijar. Namun berkat usahanya, sehingga menyebabkan lampu pijar lebih dikenal sampai dapat dinikmati oleh orang-orang diseluruh dunia, dan karena keberhasilannya itulah yang membuat namanya lebih dikenal sebagai penemu lampu pijar.

Lampu pijar atau dalam bahasa Inggris disebut incandescent lamp merupakan teknologi bolam lampu listrik pertama di dunia. Cahaya lampu pijar ini timbul karena didasari oleh prinsip kerja ketika sebuah filamen (kawat tipis yang terbuat dari tungsen) dialiri arus listrik.

Filamen ini ditempatkan di dalam bola lampu dalam keadaan kedap udara disekelilingnya, hal ini bertujuan agar suhu kerjanya terkonsentrasi pada sekitar filamen tersebut, karena dengan suhu kerja yang tinggi, filamen akan dapat berpijar lebih terang.

Besar kecilnya arus listrik yang mengalir dapat mempengaruhi pijaran cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar tersebut, misalnya jika tegangan listrik sedang turun maka cahaya yang dihasilkan ikut turun (meredup).

Cara kerja lampu pijar dinilai kurang efisien, hal ini karena 90% lebih energi listrik yang terpakai akan diubah menjadi panas, sedangkan yang berhasil diubah menjadi cahaya hanya sekitar 5% dari energi listrik yang terpakai tersebut.

Dengan tingkat ke-efisiensi yang kurang tersebut, maka intensitas cahaya lampu pijar hanya sekitar 15 lumen/watt, sehingga jika kita menginginkan cahaya yang lebih terang, maka energi listrik yang diperlukan juga harus besar.

Selain itu, dengan temperatur kerjanya yang tinggi lama kelamaan diameter kawat filamen akan semakin tipis dan akhirnya terputus dan lampu pijar pun tidak dapat digunakan lagi. rata-rata usia pakai lampu pijar hanya sekitar 1.000 jam pakai, jika penggunaan dalam sehari 8 jam, maka usia pakai lampu pijar adalah sekitar 4 bulan.

Meski terbilang sangat boros energi listrik, namun lampu ini masih dapat kita jumpai di rumah-rumah, yang biasa digunakan sebagai penghangat ruangan atau bahkan sebagai penunjang kebutuhan bagi para pembudidaya penetasan telur.

2. Lampu Neon (Fluorescent Lamp)
Lampu neon atau fluorescent lamp merupakan teknologi lampu yang bisa dibilang hasil perkembangan karena usaha untuk mendapatkan teknologi lampu yang lebih efisien dari lampu pijar.

Lampu ini lebih hemat energi listrik jika dibandingkan dengan lampu pijar, lampu ini sudah banyak kita gunakan baik itu dalam bentuk panjangnya yang biasa disebut lampu TL maupun dalam bentuk spiral dan huruf "U" yang juga biasa disebut dengan lampu CFL atau lampu LHE.

Cahaya lampu neon tersebut dihasilkan dari proses eksitasi gas dengan permukaan fosfor di dalam wadah kaca tertutup (bagian dalam tabung lampu), yang mana ketika dialiri arus listrik maka fosfor tersebut berpendar dan menghasilkan cahaya.

Proses eksitasi tersebut terjadi dua kali, yang pertama menghasilkan sinar ultraviolet dengan menggunakan merkuri, dan proses yang kedua terjadi saat sinar ultraviolet bereaksi dengan atom fosfor sehingga menghasilkan cahaya.

Intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu neon jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar, yaitu sekitar 67 lumen/watt. Tingkat efisiensi energi listriknya juga dinilai jauh lebih tinggi dari lampu pijar, hal ini karena energi listrik yang berubah menjadi energi panas lebih rendah dan sangat jauh perbedaannya jika dibandingkan dengan lampu pijar.

Tak heran jika banyak yang menyebut lampu ini sebagai lampu hemat energi, karena mengingat tingkat efisiensi energi listriknya yang tinggi serta cahaya yang dihasilkannya juga lebih terang.

Selain itu, usia pakai lampu neon juga jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan lampu pijar, yakni sekitar 8.500 – 10.000 jam pakai. Namun dibalik semua keunggulannya tersebut, tetap saja lampu ini ada kekurangannya yakni resiko keberadaan merkuri beracun yang dirasa kurang ramah lingkungan serta kurang aman untuk kesehatan penggunanya.

3. Lampu LED
Seiring dengan perkembangan zaman yang mulai memperhatikan masalah lingkungan hidup yang aman, sehingga membuat perkembangan teknologi lampu tidak cukup sampai pada lampu neon saja, usaha untuk menciptakan lampu yang lebih efisien namun tetap aman untuk penggunanya serta lebih ramah terhadap lingkungan pun terus dikembangkan.

Sehingga kemudian lahirlah teknologi lampu baru yang sekarang dikenal dengan istilah teknologi lampu L.E.D atau LED (light-emitting diode).

Pada lampu LED sumber pencahayaannya tersebut berasal dari dioda berupa bahan semikonduktor dari material padat yang mampu menghantarkan arus listrik. Cahaya yang dihasilkan tersebut berasal dari pelepasan energi dari gerakan elektron dalam semikondutor tersebut.

Apabila kita bandingkan dengan pembangkit cahaya pada lampu pijar dan lampu neon, maka penghasil cahaya pada lampu LED terbilang sangatlah kecil, ukurannya hanya sekitar kurang dari 1 milimeter persegi, karena itulah diperlukan susunan beberapa rangkaian lampu LED untuk membuat satu bola lampu agar mampu digunakan sebagai penerangan rumah ataupun penerangan jalan.

Dengan ukurannya yang kecil tersebut, lampu ini membawa keuntungan tersendiri, yakni dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan beragam peralatan elektronik, seperti untuk remote control, layar monitor, layar televisi atau bahkan layar smartphone.

Yang lebih menghebohkan lagi dari lampu LED ini adalah selain aman untuk kesehatan penggunanya, Lampu LED ini juga memiliki intensitas cahaya yang lebih tinggi dari lampu neon, yakni sekitar 70-100 lumen/watt. Meski demikian, cahaya lampu LED yang terang tersebut cenderung tidak menyilaukan mata kita.

Selain itu, temperatur kerja lampu LED ini sangatlah rendah, sehingga membuat usia pakai lampu LED sangat panjang. Usia pakainya bisa lebih lama dari lampu neon, yakni sekitar 35.000-50.000 jam pakai.

Lampu ini telah tergolong sebagai lampu paling hemat energi listrik untuk saat ini, meskipun harganya terbilang cukup mahal, hal ini karena produksinya yang rumit sehingga membuat harga lampu LED ini  menjadi lebih mahal. Namun, jika dihitung penggunaan jangka panjang untuk pemakaian listriknya, maka lampu LED tetap lebih murah karena konsumsi daya listriknya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan lampu neon.

Oke cukup sekian dulu ya untuk artikel kali ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda dan terima kasih atas kunjungannya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Inilah Jenis-jenis Lampu Yang Umum Digunakan Di Rumah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel